Pelantikan. Part 2

Sesampainya dikelas, aku melipat jaketku untuk dijadikan bantal. Aku pun memulai untuk tidur. Waktu pun berjalan, aku terbangun dari tidurku dan melihat sekitar. Belum ada yang bangun, lagipula sekarang baru jam 1 kok. Aku pun tertidur lagi. Mengapa aku mendengar suara bising di telinga? aku pun mulai bangun. Dan ternyata udah banyak yang bangun. Aku juga ikut bercakap-cakap. Tapi aku ingin fit di pagi hari, maka aku tidur lagi.
"Ayo semua bangun dalam hitungan ke 1.... 2... 3..." Salah satu kakak osis membangunkan kita. Yare-yare, padahal baru tidur sebentar.
"Pakai sepatu dalam hitungan ke 1...2...3..." Yare-yare apalagi ini? Apakah kita akan menjadi tentara hari ini?
Aku lupa memakai kacamata! d'oh.... why it's happenig to me. Tapi tenang aja, aku masih bisa melihat mukamu yang sedang deg-degan melihat cerita ini. hihihihi.
"Berbaris perkelompok!!" Aku baris di paling belakang. yaaaa bodo lah.
"Barisnya lima-lima" Itu artinya aku gak kebagian kelompok. Akhirnya aku gabung ke kelompok lain.
"Yang mau ke toilet, ayo silahkan" aku mau ke toilet nih. tapi lama juga bagiannya. Akhirnya aku ama Maryam ke toilet. Serem juga ih. Kelompokku jalan paling terakhir. Kita disuruh ke studio Band. Dan Jeritan Malam pun dimulai. EEEP serem! Kami berlima (atau enam, saya lupa) berpegangan tangan terus. Aku bernyanyi salah satu soundtrack The Melancholy of Haruhi Suzumiya, Bouken Desho Desho? dalam bahasa Indonesia. Kami pun sampai di studio band. Aku bertemu teman sekelas yang menjadi juara 1. Ialah Marina mengikuti ekskul voli dan juga berbaris disitu bersama kelompoknya. Suasana disitu begitu mencekam setelah kita mendengar suara cewek berteriak.
"Eh disitu apaan tuh ada putih-putih" Kata Alya menunjuk ke parkir motor
"Iya. apa itu? Suster ngesot kali!" Erlita mulai menakut-nakuti.
kita pun mulai berjalan menuju pos 1. Di pos 1 kita disuruh ke pos 2 yang berada di ujung banget. Kami disana bertemu lagi sama Marina nyoron.
"Takut gak?" tanya sang kakak osis
"Nggak teh. nggak kok cuma kedinginan." Aku ingin melucu sejenak
"Ada anak guru gak?" Salah satu orang dari kelompok kita emang ada anak guru kok. tapi aku gak mendengar percakapan ini karena aku melihat keadaan sekitar yang begitu menyeramkan. Kita pun disuruh ke depan studio band dengan syarat kalau ada teman yang jatuh harus di tolong dan berpegangan. Di depan studio band alias pos 3, kita ditanya macam-macam.
"Pernah belajar Ibukota gak?"
"Ibukota apa?" Aku bingung, kalo Ibukota provinsi aku kurang bisa.
"Ya Ibukota."
"Ibukota Amerika apa? Los Angeles atau New York?" Hening. Mulutku bergetar.
"T-Tidak dua-duanya!" Aku menjawab sampai dilirik oleh orang lain.
"Emang apa?" Tanya sang Kakak Osis penasaran.
"Washington D.C..."
"Wah Sheby kamu pinter banget"
"Yang ini doang yang jawab, yang lainnya nggak." Aku jadi malu di puji seperti itu. Saat kami memasuki studio band, ada banyak yang menarik baju, celana, bahkan nyolek. Ihh genit :p Kami berlari dan berlari, tapi mengapa aku gak terlalu takut ya? entahlah. Di pos 4 kita disuruh menyebutkan pancasila dengan kompak. Lalu kami ditanya sesuatu yang aneh.
"Pelanggaran apa yang telah kamu perbuat?" Pelanggaran? Pelanggaran apa? Kami disini mengikuti prosedur yang telah ditentukan (Ciah bahasanya...)
"Nggak kak."
"Masa' nggak sih?" Nah lo. tambah rumit! Apa yang harus aku bilang? APA???! kami disini benar-benar mengikuti aturan.
"Disuruh tidur tapi tidak tidur." dengan lantang ku menjawab. Walau agak gak yakin.
"Loh bukannya kalian tidur semua?" "Teteh panggil Teh Siwi ya." Teh Siwi itu perwakilan osis dari kelas 8. tapi mengapa terlalu serius begini?
"Katanya kalian tidur." Teh Siwi terlihat seperti akan memarahi kepada kami. Apakah kelompok lain begini?
"Baiklah. sebagai hukumannya sekarang kalian tarik hidung kalian dan berjalan ke pos 5! kalau kalian melepasnya, hukumannya di tambah" Kami melakukan hal itu. Tapi terlalu memalukan untukku. Kami berjalan sampai ke pos 5.
"Hahahahaha. Kenapa hidung kalian?" Hey-hey, apa yang harus kulakukan lagi?
"Kita disuruh kang..." "Kenapa kalian gak melepasnya saat jalan? mereka kan gak liat!"
"Nanti kita ditambah hukumannya." "Mereka kan gak liat." Kita disuruh jalan ke pos 6 dan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama kelompok Marina. Hah! di belakang kelompok Marina ada pocong! Tapi gak begitu nakutin karena cuma make mukena dan... celana pendek?
"Kenalan dong...." "Hiiii Hantu kenalan!" Haha, hantunya lucu juga ya. Ini sebenarnya hantu atau orang habis sholat tahajud sih? entahlah. Wowowowo. kita ada disebuah muhasabah. Dan nanti, kita akan outbond. Mau tahu aksi kami? saksikan nanti di Part 3 gak akan dilanjutin... aku lupa banget alurnya! :P
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Pelantikan. Part 2"

Post a Comment

Siapa yang PERTAMAX??